.

Hasbunallaahu wa ni`mal Wakiil La Haula Walaa Quwwata Illaa Billaah

Senin, 02 Desember 2013

Jadikan aku seperti yg Engkau inginkan

Jadikan aku seperti yang kau inginkan

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang
petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu
lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk
menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau,
Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa
saluran air itu."

Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau
dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat
melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau
sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di
dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah
selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air
untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam..... , kemudian dia berkata kepada
petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku.
Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih
sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak
tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang
sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu,
Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui
semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari
semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna
bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya
menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran
air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah
banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak
habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di
hadapan-NYA? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, ALLAH sedang
membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. DIA sedang
membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-NYA. Tapi
jangan kuatir, kita pasti kuat karena ALLAH tak akan memberikan beban yang tak
mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak ALLAH, membiarkan DIA
bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna
bagi-NYA?

Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, " Ini aku ALLAH, perbuatlah sesuai
dengan yang KAU kehendaki."

"semoga Allah memberkahi setiap langkah kita"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar